Friday 22 February 2013

CONTOH SCRIPT PHP SEDERHANA

OK deh, sekarang kita coba menulis kode PHP pertama kita. Tolong salin kode berikut ke sebuah file (pakai notepad aja bisa), dan tuliskan apa yang ingin anda tampilkan pada browser di antara tanda kutip. “Echo” dalam kode dibawah ini artinya tampilkan pada layar web browser saat anda membuka file tersebut:
?
1
2
3
<?php
echo ("Anda berada di situs Prothelon");
?>
Simpan file tersebut dengan nama apa saja tanpa spasi dan diakhiri dengan .php (perhatian para pengguna notepad:saat menulis nama file apitlah dengan tanda kutip), dan jika anda sudah menginstal server di komputer anda sendiri, anda harus menyimpannya di directory khusus tempat root web server anda (jika anda menggunakan phptriad lokasinya adalah c:\apache\htdocs).
Langkah berikutnya adalah membuka file pertama anda di browser.
Ketik http://localhost/namafile.php untuk melihat hasil karya besar anda, dan ya, anda seharusnya melihat tulisan “Anda berada di situs Prothelon” (jangan gunakan file -> open, dan jangan lupa menyalakan server web anda. Untuk phptriad klik phptriad ->start apache).

Perhatikan Error
Asyik kan? Pasti ….. kalau sukses, kalau tidak bete nih pasti. Apalagi ketemu error di skrip. Anda sangat mungkin akan mendapat error mirip seperti ini (habis, sering sih….dapat error model gini.):
Parse error: parse error in http://localhost/namafile.php on line 12
Mari kita meneruskan kode kita dengan menambahkan beberapa bagian yang penting ke halaman terakhir kita tadi.
Dalam kode yang sudah anda tulis, tolong tuliskan beberapa baris lagi. kalau anda perhatikan, anda dapat menggabungkan lebih dari satu fungsi PHP dalam sebuah tag PHP. Ingat, gunakan komentar sesering mungkin. Komentar dalam kode bisa anda gunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan setiap bagian sebagai referensi nantinya saat membaca ulang kode script kita lagi.

Berikut scriptnya, dan saya akan menggunakan print sebagai alternatif dari perintah echo pada contoh sebelumnya. Keduanya berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar browser anda.
Teks ini (atau HTML apapun yang ingin anda tampilkan) akan muncul persis sebelum kode-kode PHP. Untuk memperjelas, saya tambahkan komentar-komentar PHP. Masih ingat kan? Cara penulisan komentar PHP  berupa baris-baris yang diawali dengan tanda //.
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
<html>
<body>
 
<p><p>
 
<?php
 
// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah
 
// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan
 
phpversion();
 
// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML
 
// ke browser untuk membentuk
 
// layout halaman yang kita tampilkan.
 
// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,
 
// tag <p> dapat diletakkan
 
// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan
 
// teks "Anda berada di situs prothelon.com"
 
// di antara teks phpversion dan
 
// hal-hal lain di baris sesudahnya.
 
print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf
 
baru*/
 
print ("Anda berada di situs prothelon.com");
 
print ("<p>");
 
/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman
 
yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai
 
konfigurasi
 
versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita
 
melakukan troubleshooting nantinya */
 
phpinfo();
 
?>
 
</body>
 
</html>
Sumber:http://prothelon.com/belajar/belajar-php/tutorial-php-4-contoh-script-php-sederhana
ATURAN PENULISAN KODE PHP
Kalau kode-kode PHP anda akan disisipkan di antara kode-kode HTML. Sebagai akibatnya, PHP dan HTML akan sama-sama kita tulis dalam bentuk teks biasa. Kode PHP anda (misalnya dalam contoh di bawah ini  adalah sebuah halaman yang menampilkan kata-kata “Anda berada di situs Prothelon!”) akan berada di sela-sela kode-kode dalam sebuah file HTML yang berekstensi .php, bukan .htm atau .html seperti biasanya.
Contoh halaman dari penjelasan tersebut adalah sebagai berikut. Perhatikan contoh aturan penulisan kode PHP ini :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
<html>
<head>
<title> Contoh Halaman PHP </title>
</head>
<body>
<font color="blue">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>
<p>
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
</body>
</html>
Nah, perhatikan contohdi atas. Anda mungkin sudah mulai memahami cara kerja PHP dan HTML. HTML tetap diperlakukan sebagaimana HTML persis seperti HTML tanpa kode PHP, tetapi semua kode yang berada di antara tag akan dianggap kode PHP dan diproses oleh server PHP.
Ingat kan? Hasil output dari proses PHP itu yang akan ditampilkan oleh HTML ke browser. Perhatikan bahwa jika anda menyimpan file dengan ekstensi .htm/html, maka browser juga akan muncul akan menampilkan juga tag php namun tidak memprosesnya, sehingga muncul seperti ini:
?
1
2
3
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
Sedangkan jika anda menyimpan dalam ekstensi .php, maka yang muncul hanya:
Anda berada di situs Prothelon!
Gitu….
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Cara Penulisan Kode PHP
Setelah anda memahami bagaimana sebuah kode PHP dan HTML dikawinkan dan diproses, sekarang saatnya bagi anda untuk mempelajari aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP. Aturan-aturan dasarnya secara singkat adalah sebagai berikut:
Penamaan File PHP
File PHP anda harus disimpan dengan ekstensi .php (jika anda menemukan file dengan  ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. (Artinya kita ndak butuh editor khusus kalau kepepet, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).
Komentar PHP
Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP yang anda buat. Anda akan memerlukan komentar ini untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya. Anda harus membiasakandiri untuk menuliskan catatan tentang kode-kode anda dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi kita yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat anda perlu mereview kembali kode-kode yang pernah anda buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin anda tampilkan atau eksekusi adalah  dengan menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:
Try This: 4 Langkah Mudah Belajar Cara Membuat Website, Langsung Praktek! KLIK DI SINI!.
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
Dan jangan lupa untuk kembali ke situs ini setiap minggu
untuk melihat artikel/tutorial baru!
*/
?>

Permulaan Kode PHP
Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server anda mengijinkan…dan biasanya bisa).
Akhir Kode PHP
Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.
Akhir Baris Program PHP
Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun anda menuliskannya lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma (lihat contoh di penjelasan tanda kurung di bawah).
Tanda Kurung
Tanda kurung akan banyak anda gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering dilakukan adalah dalam memanggil fungsi. Secara sederhana, setiap fungsi PHP akan berbentuk seperti ini ….
?
1
print ( );
“print” adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan anda tuliskandi dalam tanda kurung. Ingat….. jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma (kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula). Oh iya, sebelum lupa, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output lho. Sehingga, bagian kode berikut ini …
?
1
2
3
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
… akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:
?
1
2
<?php print ("Anda berada di si
tus Prothelon!"); ?>
Saran saya, anda tetap menuliskan dengan menggunakan spasi, kurung dan tab secara wajar. Hal ini penting untuk mempermudah kita membaca program yang panjang. (Biasain yach…)
Sumber: http://prothelon.com/belajar/belajar-php/tutorial-php-3-aturan-penullisan-kode-php
BELAJAR PHP
php Tutorial PHP   Persiapan Awal

Belajar PHP untuk membuat Website sendiri? Kenapa enggak. Nah, buat kamu yang sama sekali baru di dunia PHP, halaman ini ditujukan untuk menggugah minat dan semangat mempelajari bahasa ini sebagai landasan awal buat kamu yang pengen membuat website dinamis sendiri. Ibarat pepatah, tak kenal maka tak sayang, maka halaman pertama ini dibuat untuk mengenalkan kita pada PHP.
Salam hangat dan Selamat menikmati.
Cara menggunakan PHP juga sangat mudah. Pada prinsipnya anda hanya perlu menyisipkan kode PHP ke dalam tag-tag HTML yang sudah ada di situs anda.
Untuk memudahkan pemahaman anda dalam turoaial pengenalan PHP ini, saya akn coba jelaskan cara bekerjanya secara singkat seperti ini. Ketika ada yang mengakses web anda di halaman yang berisi kode PHP (tentunya dengan file berekstensi .php), server anda akan mengeksekusinya dan kemudian mengirimkan hasil eksekusinya ke web server untuk selanjutnya ditampilkan menggunakan kode HTML.
Itulah sebabnya anda perlu menginstal server anda sendiri untuk mengetes kode PHP anda secara lokal. Dalam hal ini, server merupakan otaknya dan fungsi browser hanyalah untuk menampilkan hasil output serverPHP ke PC klien, yaitu PC anda.
Ingat, PC anda tidak memerlukan tambahan khusus atau apapun untuk melihat hasil eksekusi kode PHP anda.
Mengapa?
Karena begini. Browser anda kan sudah mengerti dan bisa menampilkan bahasa HTML. Web server akan mengolah kode PHP anda dan menampilkan outputnya langsung dalam format HTML. HTML inilah yang dikirimkan ke browser anda. Jadi, hasil output PHP akan diterima melalui internet oleh browser anda dalam format standar HTML. Tentu saja browser anda tidak memerlukan tambahan apapun, karena dia tetap menjalankan tugasnya persis seperti saat menampilkan halaman web tanpa script PHP.
Anda juga perlu tahu bahwa sama seperti HTML, PHP merupakan sebuah bahasa script . Hal ini berarti kode tidak perlu di-compile sebelum digunakan. Kode yang kita buat hanya akan diproses saat diperlukan. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman seperti C, VB maupun Delphi yang perlu di-compile (di-compile artinya di ubah dari bentuk text ke bentuk bahasa mesin yang bisa langsung dieksekusi oleh komputer, biasanya ekstensi filenya adalah EXE).
Tolong tulis kode di bawah ini (yang berwarna merah itu) pake notepad aja yah. Terus simpan dengan nama prothelon.php. Jangan lupa saat menyimpan di kotak file name, nama file harus diapit dengan tanda kutip (“prothelon.php”) soalnya kalau tidak begitu, nanti ekstensinya akan jadi txt dan nama filenya jadi prothelon.php.txt. Skrip sederhana ini akan menampilkan tulisan:
“Anda berada di situs Prothelon!”
pada browser anda.
?
1
2
3
<?
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
Kata-kata dalam tanda kurung adalah teks yang akan di tampilkan oleh browser, sedangkan sisanya merupakan kode PHP.
Tag merupakan awal dan akhir skrip, sedangkan karya-karya anda harus diletakkan di tengahnya. Gimana, dah ngerti? Bagus…
sumber: http://prothelon.com/belajar/belajar-php/tutorial-php-3-aturan-penullisan-kode-php

Thursday 14 February 2013

Cara instal adobe dreamweaver cs3


Peralatan yang diperlukan:
1. Master Adobe Ilustrator CS3, bisa lewat Flashdisk atau CD.
2. Komputer lengkap (jika memakai master CD harus ada CD/DVD-ROM donk).

 Cara Install Adobe Ilustrator CS3:
1. Jalankan Setup.exe atau autorun dari CD, lalu akan keluar License Agreement. langsung Accept aja.
License Adobe Ilustrator CS3

2. Lalu akan keluar yang pemilihan bahasa yang ada dipojok kanan atas, setelah selesai langsung pilih Next aja.
Pilih Bahasa Adobe Ilustrator CS3

3. Pilih lokasi hasil Installasi Adobe Ilustrator CS3, pilih defaultnya aja biar aman. hehe, trus pilih Next.
Lokasi Installasi Adobe Ilustrator CS3

4. Berikut fitur-fitur yang akan terinstall, pilih Next aja.
Fitur-fitur Adobe Ilustrator CS3

5. Berikut Proses Installasinya, tunggu dan akan keluar yang seperti ini. pilih Finish, selesai.....
Proses Installasi Adobe Ilustrator CS3

Adobe Ilustrator CS3sumber:http://dukunkomputer.org/artikel/install-software/77-install-adobe-ilustrator-cs3.html

Cara Menginstal PHP 5.3.6

Untuk menginstal PHP sebelumnya anda harus sudah menginstal Apache Server dan pastikan sudah berjalan dengan baik.
Klik link berikut untuk mendownload php: http://windows.php.net/download untuk php versi yang lama dapat di download di php archives atau museumnya php.
PHP ada 2 kompilasi yang dikeluarkan yaitu VC6 (Visual C++ 6.0) dan VC9 (Visual Studio C++ 2008).
Untuk Apache.org binary, dianjurkan untuk menggunakan yang VC6 sedangkan VC9 adalah untuk IIS server.
Ketika mendownload pilih yang versi Zip dengan Thread Safe.
Jika ingin menggunakan PHP yang VC9 maka Apachenya harus di update terlebih dahulu. Ikuti link berikut untuk mengetahui bagaimana cara upgrade Apache untuk PHP yang VC9.
Setelah mendapatkan versi php yang anda inginkan, buat sebuah folder di “C:\Apache” dengan nama “php” sehingga menjadi C:\Apache\php, kemudian dengan menggunakan winzip atau winnar ekstrak file yang telah kita download ke dalam folder tersebut.
Kemudian di dalam folder php cari file “php.ini-dist” untuk PHP versi 5.3.+ gunakan “php.ini-production” karena pengaturan tersebut merupakan pengaturan standar, baik untuk kecepatan maupun keamanan.
Ganti namanya menjadi “php.ini” double klik untuk membuka file tersebut dan cari baris seperti berikut:
doc_root =
supaya lebih cepat, di menu notepad klik “edit” kemudian “find” masukkan “doc_root” klik find. Kemudian masukkan folder website yang telah kita buat sebelumnya sehingga menjadi:
doc_root ="D:\My Websites"
Kemudian cari baris berikutnya:
; extension_dir = "ext"
Isikan sehingga menjadi:
extension_dir = "C:\Apache\php\ext"
Agar PHP terhubung dengan server maka kita harus mengedit file configurasi Apache Server yang berada di “C:\Apache\conf\httpd.conf” buka file tersebut kemudian cari baris seperti dibawah ini:
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex index.html
</IfModule>
Tambahkan index.php dengan dibatasi oleh sebuah spasi sehingga menjadi:
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex index.html index.php
</IfModule>
PHP Directory
Kemudian tambahkan yang berikut ini diantara <IfModule mime_module> dan </IfModule>, sehingga menjadi seperti pada gambar dibawah:
ScriptAlias /php/ "C:/Apache/php/"
AddType application/x-httpd-php .php .php5
Action application/x-httpd-php "/php/php-cgi.exe"
SetEnv PHPRC "C:/Apache/php"
PHP Module 01
Diakhir dari file httpd.conf tersebut tambahkan yang berikut ini:
PHPIniDir "C:/Apache/php/"
LoadModule php5_module "C:/Apache/php/php5apache2_2.dll"
PHP Module 02
Simpan file tersebut, kemudian Restart server.
Agar Windows dapat mengetahui lokasi file system dan konfigurasi dari PHP maka kita harus menambahkan lokasi dari directory PHP tersebut.
Sebenarnya kita bisa saja memindahkan file 2x tersebut ke folder Windows atau System32, tapi tentu akan jadi rumit ketika kita ingin meng-upgrade php tersebut yang ujung-ujungnya malah system Windows kita yang rusak.
Jadi jalan terbaiknya adalah dengan memasukkan path atau lokasi php kita ke System Windows. Caranya? ikuti langkah-langkah berikut:
Buka “System Properties” dengan cara mengklik kanan “My Computer” pilih “Properties”
PHP System Path 01
Kemudian pilih tab “Advanced” kemudian klik “Environment Variables”
PHP System Path 021
Di dalam “System Variables” cari variable yang bernama “Path” klik edit atau double klik untuk mengedit.
PHP System Path 03
Setelah Edit System Variable terbuka di dalam “Variable value” tambahkan “C:\Apache\php” dengan dibatasi oleh tanda titik koma “;” klik OK.
Secara standart PHP akan menggunakan System Temp sebagai temporary folder. Saya pernah mengalami script yang tidak bekerja setelah saya mengosongkan Windows Temp folder. Jadi agar hal ini tidak terjadi kita akan membuat temporary folder di dalam folder Apache.
Pertama buat sebuah folder di “C:\Apache” dengan nama “temp” di dalam folder “temp” tersebut buat dua buah folder dengan nama “upload” dan “session” sehingga kita akan memiliki dua buah folder baru:
“C:\Apache\temp\upload”
“C:\Apache\temp\session”
Kemudian buka file pengaturan PHP “C:\Apache\php\php.ini” cari baris seperti yang ada di bawah ini:
;upload_tmp_dir =
Isikan sehingga menjadi:
upload_tmp_dir="C:\Apache\temp\upload"
Selanjutnya cari kembali:
;session.save_path = "/tmp"
Isikan sehingga menjadi:
session.save_path="C:\Apache\temp\session"
Agar system dapat membaca semua perubahan ini, Komputer kita harus di “Restart.”
Setelah komputer direstart sekarang kita akan menguji apakah server dan php telah terhubung dengan baik, buka notepad kemudian masukkan kode berikut ini:
<?php
phpinfo();
?>
Simpan file tersebut ke D:\My Websites dengan nama “index.php” jangan lupa ketika menyimpannya ganti save as type-nya dengan “all files” karena jika tidak maka filenya nanti akan menjadi “index.php.txt”
Hapus file “index.html”jika masih ada di dalam folder tersebut.
Kemudian buka browser ketik di address bar “localhost” atau “http//localhost/”
Jika browser menampilkan seperti gambar berikut ini berarti PHP telah terhubung ke Server dengan baik, again Congratulations…

Test PHP Info
 sumber:http://htmlcssguides.com/cara-menginstal-php